Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in
About me | SiteMap | Arsip | Terms of Use | Dcma Disclaimer

Hot News

World News

Diberdayakan oleh Blogger.

Label 1

Randon Post

Trending Topic

Sport

Entertainment

Comments

Random Post

Penting, Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah

Minggu, 18 Agustus 2013

Gizi.net - PERILAKU seksual berisiko yang dapat mengakibatkan tertular infeksi menular seksual (IMS)—termasuk HIV/AIDS serta kehamilan tak dikehendaki di kalangan remaja—perlu mendapat perhatian serius. Pendidikan kesehatan reproduksi sepatutnya diberikan sejak anak di sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).

Menteri Kesehatan Achmad Sujudi mengemukakan hal itu kepada wartawan sebelum pertemuan dengan para pemenang Lomba Sekolah Sehat SD/MI dan SLTP/MTs Tingkat Nasional tahun 2001, akhir pekan lalu di Jakarta.

“Masalah reproduksi perlu dibicarakan secara terbuka, sehingga anak dan remaja memahami bagaimana organ seksual bekerja, tidak panik lagi jika mengalami menstruasi pertama bagi perempuan, dan mimpi pertama bagi laki-laki. Pada saat itu secara biologis mereka dewasa, namun secara psikologis dan sosial, belum. Pendidikan kesehatan reproduksi diperlukan agar mereka lebih berhati-hati menjaga kesehatannya,” papar Menkes.

Masalah lain yang menjadi ancaman adalah penyalahgun
aan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat-zat adiktif (NAPZA). Pemakaian NAPZA membuat anak menjadi tidak sadar, berubah kepribadian, serta mengalami adiksi (kecanduan).

Pembinaan kesehatan di sekolah dipandang merupakan strategi yang tepat, mengingat sebagian besar waktu anak sekolah dihabiskan di sekolah dan sepertiga penduduk Indonesia adalah anak usia sekolah.

Hal ini telah dirintis sejak tahun 1956 dengan pengembangan model Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Untuk memantapkan pembinaan UKS secara terpadu, 3 September 1984 ditetapkan Surat Keputusan Bersama antara Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, dan Menteri dalam Negeri tentang pembentukan Tim Pembina UKS tingkat pusat. Hal ini diikuti tim pembina tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, serta Tim Pelaksana UKS di sekolah.

Dalam Pasal 45 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan disebutkan, kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Berkait erat
Pendidikan dan kesehatan, lanjut Menkes, berkaitan erat. Anak yang sehat bisa belajar dengan baik. Sebaliknya, pendidikan mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan.

Ada tiga program pokok UKS, yaitu pendidikan kesehatan yang diintegrasikan dengan semua mata pelajaran, pelayanan kesehatan di sekolah dengan adanya poliklinik (bagi sekolah yang mampu), usaha kesehatan gigi sekolah, serta pembinaan lingkungan sekolah sehat.

“Semua siswa diharapkan aktif berpartisipasi, memahami arti sehat, menerapkan perilaku sehat pada dirinya, dan menjaga kesehatan lingkungan. Juga memahami kesetaraan jender,” papar Sujudi.


Direktur Pusat Pengembangan kualitas Jasmani Departemen Pendidikan Nasional dr Suharto menambahkan, masalah kesetaraan jender merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi. Saat ini ada beberapa materi yang disiapkan untuk masuk kurikulum.

“Kita sudah mengembangkan 25 buku pedoman untuk bacaan anak SD dan SMP. Sekarang sedang diui coba di 10 kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Antara lain di Cilacap, Semarang, Demak, dan Pasuruan. Tujuannya, menyampaikan masalah kesehatan reproduksi secara betul. Buku ajar SD yang bias jender juga akan diubah,” tutur Suharto.

Mengenai lomba sekolah sehat yang telah diselenggarakan selama 10 tahun, menurut Suharto, parameter penilaian bukan pada gedung atau sarana sekolah tetapi pada pelaksanaan usaha kesehatan di sekolah. Aktivitas anak-anak dalam mengembangkan upaya kesehatan berperan penting. Selain itu, pengaruh sekolah terhadap lingkungan serta koordinasi antar sektor terkait.

Saat ini dikembangkan program food for education dengan bantuan Departemen Pertanian AS (USDA) berupa pemberian susu pada anak sekolah dari keluarga miskin. Tujuannya adalah meningkatkan asupan gizi, sehingga anak lebih sehat dan lebih mampu menerima pelajaran. Tahun ini rencananya satu juta anak sekolah di seluruh Indonesia akan diberi susu gratis tiga kali seminggu. (atk). 

Sumber:http://riokesehatan.blogspot.com

Warga Kampung Korban Bencana Alam Dogiyai Mendapat Bantuan Bama

Sabtu, 17 Agustus 2013

MOANEMANI Kesehatan– Warga masyarakat korban bencana alam di beberapa kampung yang ada di 5 distrik di Kabupaten Dogiyai, awal bulan lalu telah mendapatkan bantuan bahan makanan (Bama). Tepatnya pada Selasa (7/5) lalu, Bupati Dogiyai, Drs. Thomas Tigi menyerahkan bantuan bahan makanan kepada warganya yang menjadi korban bencana alam.

Dikatakan Bupati Dogiyai saat penyerahan bantuan itu, kita sering melihat bencana-bencana alam yang terjadi di belahan bumi ini dan tidak terkecuali yang terjadi di daerah kita beberapa waktu yang lalu.
Bencana alam sudah pasti akan menyisahkan permasalahan, yang berujung pada korban harta benda yang tidak sedikit, bahkan korban jiwa sering terjadi.
Bencana alam sering terjadi disebabkan oleh karena alam itu sendiri, tidak menutup kemungkinan karena ulah manusia juga. Dimana suka merusak hutan yang tidak terkendali sehingga memicu terjadinya longsor dan banjir, yang pada akhirnya melanda tempat pemukiman manusia.
Dikatakannya, salah satu program pemerintah Kabupaten Dogiyai yang menjadikan dogiyai dou enaa, pemerintah Kabupaten Dogiyai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dogiyai yang bersumber dari dana Otsus memberikan bantuan kepada warga masyarakat yang terkena korban bencana alam.  Bantuan ini merupakan kepedulian pemerintah kepada warga masyarakatnya yang mengalami bencana.
“Saya selaku pimpinan di daerah ini mengharapkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Dogiyai, khususnya warga yang terkena bancana alam kiranya dapat menerima bantuan ini dengan tulus ihklas.  Ini adalah bagian rasa simpati pemerintah kepada warganya, serta dapat dipergunakan sebagaimana mestinya bantuan ini. Kepada para kepala distrik dan kepala kampung agar menyalurkan  bantuan ini tepat sasaran,” tuturnya. (ros) sumber:www.papuaposnabire.com

Musrenbangda Dogiyai Diharapkan Hasilkan 4 Kesepakatan

Selasa, 13 Agustus 2013


Topics :








MOANEMANI – Musrenbangda Kabupaten Dogiyai yang saat ini tengah digelar, diharapkan dapat menghasilkan 4 kesepakatan. Pertama, prioritas pembangunan Kabupaten Dogiyai. Kedua, prioritas yang memerlukan dukungan provinsi dan kementerian/lembaga.

Ketiga, Usulan Pendanaan Kabupaten/Kota (UP-KK) yang akan diajukan kepada provinsi (Cq. Bappeda) paling lambat minggu pertama April 2013. Keempat, pemerintah Kabupaten Dogiyai diharapkan dapat menetapkan isu-isu strategis terhadap usulan SKPD yang akan dibahas dalam Musrenbangda dengan memperhatikan RKPD Provinsi tahun 2014.

Hal ini seperti terkemuka dalam sambutan tertulis Kepala Bappeda Provinsi Papua, Drs. Alex Rumaseb, SE, MM yang dibacakan kepala seksi di Bidang Pengendalian Bappeda Provinsi Papua, Viktor Rumbidubi.

Dikatakannya, percepatan pembangunan Papua dilaksanakan melalui 2 strategi pendekatan. Pertama, pendekatan sosial ekonomi, yakni peningkatan hasilguna dan dayaguna pelayanan publik di bidang pendidikan, kesehatan, transportasi terpadu, infrastruktur dasar, pengembangan ekonomi rakyat. Kedua, pendekatan politik dan budaya, yakni membangun komunikasi dan konstruksi antara pemerintah dan masyarakat Papua dalam rangka menyelesaikan persoalan-persoalan yang dikeluhkan masyarakat Papua selama ini.

Pembangunan di Kabupaten Dogiyai pada tahun 2014 tentu saja akan diperhadapkan dengan sejumlah tantangan. Untuk itu berbagai upaya pemerintah daerah setempat harus dilakukan. Dengan cara menjaga momentum pertumbuhan dengan tetap meningkatkan produktivitas dan nilai tambah, sekaligus mempertahankan efektifitas dan efisiensi pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan.

Pemerintah Kabupaten Dogiyai juga harus menjaga efektivitas dan efisiensi kebijakan dan program pengurangan kemiskinan.  Dan secara bersamaan mendorong percepatan pembangunan ekonomi dengan prioritas sektor atau kegiatan ekonomi yang punya potensi berkembang seperti pertanian, perkebunan dan perikanan serta perdagangan dan jasa.

Lebih lanjut dikemukakan, pembangunan di bidang pendidikan juga harus diarahkan pada sasaran yang tepat. Hal-hal yang harus dilakukan dengan melakukan peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Selain itu, juga dengan meringankan biaya dan mendekatkan akses pelayanan, penyediaan tenaga pendidik, insentif, rumah guru dan pembenahan rekruitmen. Serta pembangunan dan perbaikan sarana pendidikan seperti ruang kelas dan laboratorium, penyediaan bahan ajar dan pengadaan perpustakaan.

Di bidang kesehatan, pembangunan diarahkan pada peningkatan kesehatan lingkungan berupa sanitasi lingkungan, pemukiman sehat dan akses air bersih. Peningkatan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan, gizi dan kesehatan ibu hamil. Serta penyediaan sarana dan prasarana kesehatan termasuk petugas medis yang cukup, pelayanan kesehatan murah dan mudah, peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta kesehatan reproduksi.

Pada kesempatan itu juga ditegaskan, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan RKPD tahun 2014. Pertama, menyelaraskan prioritas pembangunan daerah dan rencana program serta kegiatan tahun 2014 dengan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD. Kedua, menyelaraskan prioritas pembangunan daerah dengan prioritas dan sasaran pembangunan Provinsi Papua dan nasional, untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkeadilan dengan strategi pro poor, pro job, pro growth dan pro environment, melalui sinergi pusat, daerah dan antar daerah. Ketiga, mendunung dan mensinergikan pencapaian sasaran dan kegiatan pembangunan daerah, program pembangunan yang berkeadilan dan program percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDG’s).

Keempat, penentuan prioritas pembangunan daerah tahun 2013 hendaknya disusun bersararkan kriteria. Masing-masing, berdampak signifikan terhadap masyarakat yang berada di kampung-kampung, serta pencapaian target pembangunan nasional dan daerah. Menunjukkan karakteristik daerah/wilayah, memperhatikan pembagian kewenangan pusat dan daerah, dan mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan serta realistis untuk dilaksanakan dan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.

Dikatakannya, ada 6 prioritas pembangunan daerah tahun 2014. Keenam prioritas itu masing-masing, peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kampung, peningkatan aksebilitas dan kualitas pendidikan dasar dan menengah, peningkatan aksebilitas dan kualitas pelayanan kesehatan serta kesehatan, percepatan pembangunan infrastruktur wilayah, penguatan ketahanan pangan daerah dan perekonomian daerah berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan, dan peningkatan tatakelola pemerintahan, ketentraman supremasi hukum dan penegakkan HAM.

“Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh perencanaan yang berkualitas yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Bappeda Provinsi Papua berkomitmen membangun kapasitas perencana di daerah melalui konsultasi, fasilitasi, dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah serta memperkuat sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya. (ros)

Sebagian Besar Rumah Sakit di Papua Warisan Belanda

Dogiyai," Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengungkapkan infrastruktur kesehatan di Provinsi Papua dan Papua Barat hingga kini masih memprihatinkan dan membutuhkan perbaikan secepatnya agar bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

"Infrastruktur kesehatan di Papua pada umumnya masih sangat memprihatinkan," kata Agung Laksono di Timika, Sabtu.

Menko Kesra Agung Laksono didampingi Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti dan para pejabat teras dari Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Sosial melaksanakan kunjungan kerja marathon selama delapan hari di Provinsi Papua dan Papua Barat sejak 16-22 Desember.

Kunjungan kerja Menko Kesra Agung Laksono bersama rombongan diawali di Provinsi Papua Barat dimulai dari Sorong, Raja Ampat, Manokwari, dan selanjutnya ke Provinsi Papua dimulai dari Nabire, Jayapura, Yahukimo, Merauke dan Mimika.

Selama kunjungan kerja dimaksud, Agung Laksono mengaku melihat langsung berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit di Sorong, Nabire, Jayapura dan Merauke. Sebagian fasilitas terutama bangunan masih merupakan bekas peninggalan Belanda dan belum banyak diperbaiki.

"Diperlukan sekali perhatian yang sungguh-sungguh dari semua pihak untuk membenahi semua fasilitas kesehatan yang ada di Papua," tuturnya.

Menurut Agung, seluruh rumah sakit yang beroperasi di Papua hingga saat ini belum ada yang memiliki klasifikasi tipe A, tapi baru sebatas tipe D, C dan B.

Rombongan Menko Kesra juga menemukan adanya sejumlah peralatan yang dikirim dari Kementerian Kesehatan di Jakarta tapi tidak dioperasikan karena operator belum siap, tidak memiliki gedung atau karena daya listrik tidak mendukung.

Bahkan ada beberapa rumah sakit tidak memiliki fasilitas peralatan X Ray atau Rontgen.

Agung juga menilai keberadaan rumah sakit di Merauke perlu segera direlokasi karena sudah sangat sempit.

Pelayanan kesehatan secara prima di Papua dan Papua Barat, katanya, sangat penting apalagi dua daerah itu masih belum bebas dari penyakit menular seperti TBC, angka kesakitan akibat gigitan nyamuk malaria sangat tinggi dan semakin tingginya angka penularan kasus HIV/AIDS.

Menko Kesra Agung Laksono menegaskan sangat diperlukan adanya dukungan infrastruktur kesehatan di daerah-daerah seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, Pos Kesehatan, Pos Kesehatan Keliling, tenaga medis yang memadai mulai dari dokter umum, dokter spesialis hingga super spesialis dan tenaga para medis serta operator peralatan.

Hal itu perlu segera dibenahi mengingat mulai Januari 2014 pemerintah akan memberlakukan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) di seluruh wilayah Indonesia.

"Saya berkeyakinan kondisi ini bisa diperbaiki dalam waktu yang singkat sebelum pemberlakuan SJSN," kata Agung Laksono, mantan Ketua DPR itu.

Menko Kesra Agung Laksono bersama rombongan tiba di Timika pada Jumat (21/12) siang dan pada malam harinya menggelar tatap muka dengan Bupati Mimika Klemen Tinal bersama jajaran Muspida serta para tokoh masyarakat setempat bertempat di Hotel Rimba Papua Timika.

Pada Sabtu pagi Menko Kesra Agung Laksono bersama rombongan dijadwalkan meninjau RSUD Mimika, Pasar Sentral Timika sebelum kembali ke Jakarta.

DOGIYAI PERLU ADA KESEHATAN UMUM DAN KESEHATAN ANAK UNTUK MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Setiap orang menginginkan dan berusaha agar badan atau tubuhnya tetap sehat karena di dalam tubuhnya yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Oleh karena itu kesehatan merupakan salah satu kebutuhan vital bagi umat manusia di dunia, hanya dengan tubuh yang sehat seseorang dapat hidup produktif dan melakukan segala aktivitas dengan baik secara social, ekonomi, politik, dll. Maka pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari pembangunan Nasional maupun pembangunan daerah karena kesehatan hampir menyentuh aspek kehidupan Manusia.
Tujuan akhir dari pada pembangunan kesehatan adalah mewujudkannya derajad kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagai program pemerintah untuk mencapai Dogiyai Dou Enaa pada Bupati Devinitif nanti.
Pada umumnya di Dogiyai kesehatan masyarakat lebih banyak di dekati dari aspek klinis, berkaitan dengan ini di dogiyai butuh para ahli kesehatan termasuk para dokter diberi kepercayaan penuh untuk mempelajari memecahkannya masalah kesehatan dogiyai.Artinya sehat itu keadaan fisik, mental, dan social seseorang secara utuh ada dalam kondisi baik dan tidak sekadar bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan, artinya seseorang dinyatakan sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik dan mentalnya yang ada dalam keadaan baik, tetapi juga perlu dilihat dari apakah seseorang tersebut dapat menerima dan dapat diterima secara social oleh masyarakat wilayah dogiyai dan di mana dia berapa pada wilayah tempat tinggalnya.
Tentang Kesehatan Secara khusus dalam UU No.23 tahun 1992 kesehatan masyarakat dinyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup seseorang sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan yang optimal dan terwujud pula motto Kabupaten Dogiyai Dou Enaa mari buktikan sesuai dengan mottonya.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia ( SDM) yang berkualitas secara khusus di dogiyai dan pada umumnya di Papua tercinta dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas pada era globalisasi saat ini.
Untuk menjaga keberhasilan di bidang kesehatan kabupaten dogiyai perlu ada upaya-upaya dalam bidang kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di dalam program Panca Karsa Husada, ada lima  ( 5 ) yaitu:
1.   Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan di dogiyai
2.   Perbaikan lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan
3.   Meningkatkan status gizi masyarakat yang baik
4.   Mengurangi kesakitan dan kematian Masyarakat
5.    Mengembangkan keluarga sehat sejahtera dengan menerima norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera demi mewujudkan dogiyai dou enaa.
Selain yang saya tulis diatas ada pula beberapa penyediaan fasilitas kesehatan yang penting di sediakan oleh pemerintah daerah kabupaten dogiyai seperti: Puskesmas, Posyandu dan Polindes ( Pos Bersalin Desa),begitu pula dengan ini untuk mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat dan perlu ada penyebaran tenaga para medis seperti; Tenaga Dokter, Bidan Perawat sampai ke daerah-daerah pedesaan misalnya, kecamatan kamu utara, timur,selatan, barat, tengah dan kamuu sendiri di dogiyai.
Anak-Anak adalah Generasi penerus bangsa papua, oleh karena itu, perlindungan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak dan terutama para kandidat yang sedang kampanye di kabupaten dogiyai apabila masyarakat memiliki anda dan terpilih jadi bupati dan wakil bupati dogiyai agar dapat mengutamakan kesehatan masyarakat atau menjadi program utama dalam pembangunan kabupaten dogiyai di bupati devinitif.Agar anak-anak tumbuh kembang menjadi tunas-tunas bangsa yang sehat, tangguh, sejahtera lahir dan bathin.
Keberhasilan pembangunan dibidang kesehatan menyangkut berbagai macam kesehatan, salah satu diantaranya yang patut di perhatikan karena sangat menentukan tumbuh kembangnya seorang anak.
Semakin baik status gizi seorang anak di dogiyai, maka tingkat petumbuhan dan perkembangan anak tersebut semakin baik pula di dogiyai.sebaliknya apabila asupan gizi anak tidak terpenuhi atau tidak memenuhi angka kecukupan gizi , maka pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental anak menjadi terganggu atau mengalami cacat.Oleh karenanya semua pihak atau orang dogiyai harus berusaha untuk mendorong dan memfasilitasi agar angka kecukupan gizi anak (Balita) dapat tercapai untuk pembentukan anak balita yang sehat.
Jika Semua kesehatan masyarakat dogiyai berhasil maka terwujudlah cita-cita atau motto  pembangunan Kabupaten yang telah menjadi Motto kabupaten yakni: Dogiyai Dou Enaa akan terwujud dengan sendirinya karena menghasilankan kesehatan umum dan kesehatan anak di dalamnya akan ada Orang-orang Dogiyai yang Jiwanya Sehat.
Selain kesehatan fisik atau kesehatan tubuh, factor lain juga ikut mendukung kesehtan masyarakat, salah satu diantaranya adalah yang menjadi elemen atau unsure kehidupan pokok yakni: Air. Sebab air merupakan indicator penting untuk mengetahui kesehatan penduduk dogiyai maka itu pentingnya air mineral atau air bersih dari rumah ke rumah dari pemerintah daerah melalui PDAM di kabupaten dogiyai jangan melihat dari keadaan lingkungannya air di dogiyai bersih dan jernih tetapi harus harus ada.
Sebab air adalah salah satu sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup di dalam dunia terutama bagi manusia, kebutuhan akan air bagi manusia tidak sekedar mencakup tercukupinya kebutuhan air secara maksimum ( kuantitas), tetapi juga menyangkut kualitas dari pada air penting untuk ada penelitian dan menggunakan teknologi untuk di komsumsikan termasuk didalamnya adalah bagaimana dan dimana mendapatkan air bersih dengan kandungan mineral yang sesuai dengan kebutuhan Tubuh manusia.
Kabupaten Dogiyai terletak diatas pegunungan tengah yang banyak gunung-gunung yang cukup banyak dapat menyediakan sumber-sumber air yang jernih dari Gunung Degeidimi, Tukamoma, Mauwamoma dan Okeiyamoma dll di kabupaten dogiyai yang banyak menyediakan sumber air seperti Air Danau, Air Sungai dan Mata Air lainya yang dapat di manfaatkan oleh Masyarakat Dogiyai untuk memenuhi kebutuhab akan air, baik untuk pertanian maupun untuk di komsumsikan (minum) oleh Makhluk hidup maupun manusia.

Contact Us

Stasiun TV